SEMARANG, disebar.in – Beredar viral sebuah video di medsos tentang penemuan seekor ular jenis king cobra di antara tumpukan paket-paket barang di dalam mobil ekspedisi.
Selain itu, dicantumkan juga foto paket dengan keterangan bertuliskan “Reptil Hidup” dengan berat kiriman 5 kilogram dan berat asli 2 kilogram.
Diduga ular kobra tersebut lolos dari dalam paket yang terakhir diketahui akan dikirimkan dari Kota Semarang ke Kota Surabaya.
dikutip dari situs kompas.com, (Selasa 19 Januari 2021) bahwa video menghebohkan tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Firdaus Hisyam. “Tolong dong yang kenal sama pengirim, dia dikasih wejangan sebanyak-banyaknya gimana cara kirim yang aman, apalagi hewan berbisa tinggi pula yang dikirim,” tulisnya. tetapi setelah tim disebar.in melakukan penelusuran, postingan tersebut tidak ada.
dan di laman kompas.com juga menyebutkan bahwa Video tersebut juga sempat dibagikan ulang oleh akun Instagram @lambe_turah hingga menjadi viral dan menuai ribuan komentar dari warganet. dan team disebar.in menemukan postingan tersebut.
Dalam kolom komentar sebagian warganet menilai pengiriman paket berisi ular king cobra itu sangat membahayakan kurir.
Sementara itu, warganet lainnya juga mempertanyakan pihak ekspedisi terkait aturan pengiriman jenis makhluk hidup. “Itu udah ada tulisannya reptil hidup.
Gimana seandainy terjadi yg gak2 yg ngirim tanggung jawab ga,” tulis akun @kairo_fizenza. “Baru tau ular bisa dipaketkan kaya gitu,” tulis @abidsetia07 “Sampe sekarang ga paham, bukannya setiap ekspedisi tuh ga bisa ya kirim hewan hidup? Setau saya ga bisa,” tulis @skyloooofffy.
Tanggapan Koordinator Pasukan Pengaman Satwa (Paspanwa) Semarangker
Koordinator Pasukan Pengaman Satwa (Paspanwa) Semarangker, Slamet Wisnu Aji, memberikan penjelasan bahwa ular yang lepas dalam video tersebut merupakan jenis king cobra.
Menurutnya, paket tersebut tidak dibungkus dengan stadard aman sehingga menyebabkan ular bisa meloloskan diri. “Dilihat dari videonya itu paketannya kurang safety.
Seharusnya benar-benar dibungkus berlapis-lapis. Mulut ular juga harus diplester, setelah itu dimasukkan karung lalu masukkan boks kontainer baru dimasukkan ke kardus lagi,” jelasnya kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).
Sebagi pencinta reptil, pihaknya kerap kali melakukan pengirimanan reptil melalui jasa ekspedisi khusus. Namun, hal itu dilakukan dengan penanganan khusus agar tidak membahayakan. “Kalau reptilnya lepas biasanya karena pengaruh boks rusak karena tertumpuk dengan paket yang lain.
Maka perlu pengiriman khusus, tidak sembarangan, dan harus dilengkapi surat karantina,” ujarnya.
Menurutnya, lolosnya ular tersebut memang cukup berbahaya apabila tidak ditangani oleh orang yang sudah terlatih. “Jadi cukup berbahaya jika tidak dikemas oleh orang yang sudah terbiasa.
Memang kadang ada yang dikirim diam-diam ke ekspedisinya untuk menghindari tambahan biaya dan lainnya,” ucapnya.