Seperti yang kita ketahui bahwa selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum terang-terangan menyatakan siap mendukung salah satu nama untuk menjadi calon presiden di pemilu 2024.
Sebelumnya sempat tersiar kabar bahwa Jokowi mendukung duet Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di ajang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024
Namun baru baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mendukung Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dalam Pilpres 2024.
Dukungan itu ia berikan melihat sosok Yusril yang mempunyai pengalaman yang sangat panjang.
Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah DP PBB
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Jakarta.
“Kalau menyimak apa yang disampaikan Prof Yusril tadi dengan pengalaman beliau yang sangat panjang, saya mendukung lho, kalau Prof Yusril pada 2024 nanti dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden,” tuturnya, Rabu (11/1/2023).
Jokowi pun menekankan bahwa apa yang ia sampaikan merupakan pernyataan yang serius.
Apalagi, ia ingat betul bagaimana PBB cukup konsisten memberikan dukungan untuknya.
Jokowi mengatakan PBB merupakan salah satu partai yang mendukungnya sejak pencalonannya sebagai Wali Kota Solo hingga Presiden RI.
Menurutnya, tidak ada salahnya jika kini gantian ia yang memberikan dukungan untuk PBB.
Kendati demikian, Jokowi menyebut para kader PBB akan menghadapi tugas yang tidak mudah.
Pasalnya, mereka harus mencarikan kendaraan untuk Yusril karena undang-undang mengharuskan ambang batas 20 persen suara untuk pengajuan calon presiden.
Sementara itu, di awal pidatonya, Jokowi mengucapkan selamat kepada PBB yang telah lolos menjadi salah satu partai politik peserta Pemilu 2024.
Jokowi juga berterima kasih atas komitmen PBB untuk menjaga persatuan bangsa.
“Tadi sudah disampaikan Prof Yusril, PBB identik sebagai partai Islam, tetapi kader-kader PBB berjiwa nasionalis. Terima kasih keislaman dan keindonesiaan telah menjadi napas PBB dalam berpartai,” ujarnya.
Pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, PBB hanya mendapatkan suara sebesar 0,79 persen.
Oleh karenanya, PBB membutuhkan setidaknya 19,21 persen lagi dari partai lain untuk bisa mengajukan calon presiden.