Medan – Kadis Pendidikan Sumut, Haji Asren Nasution, M.A memberi kenang-kenangan pada sejumlah pejuang pendidikan berupa cindera mata dan bunga.
Hal itu di berikan kepada mantan pengajar/ guru yang telah berbakti dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya di Sumatera Utara di Lapangan Parkir Dinas Pendidikan Sumut Jalan Cik Ditiro, Selasa (28/11/23).
Kadisdik Sumut, H. Asren Nasution dalam pidatonya mengatakan, syukuran dan doa ini digelar secara sederhana.
Menurutnya, untuk Memperingati Hari Guru Dinas Pendidikan Sumatera Utara melaksanakan syukuran dan doa secara sederhana saja di pelataran parkir, karena adanya pekerjaan perbaikan.
Disdik Sumut memberikan Cendera Mata Pada Pejuang Pendidikan Pada Peringatan Hari Guru
Semarak Hari Guru ke 78 Dimeriahkan Dengan Berbagai Pakaian Adat dan Perlombaan.
“Kita juga berterima kasih atas kehadiran para Tokoh Pendidik dan juga Tokoh Agama di acara ini, untuk membuktikan bahwa Dinas Pendidikan Sumut sangat menghormati para Tokoh Pendidik tersebut,” ujarnya.
Sebagai tenaga pendidik, kita sudah sepatutnya memberikan cindera mata dan bunga kepada para Tokoh Pendidikan yang telah puluhan tahun mengabdikan dirinya demi kemajuan pendidikan di Sumut.
Asren juga meminta kepada para guru-guru untuk menularkan keilmuannya kepada peserta didik karna guru itu adalah pendidik yang hebat.
“Sudah saatnya ilmu yang diperoleh itu di tularkan kepada peserta didik,” jelas Asren.
Asren juga bercerita tentang pengalaman sebagai seorang pengajar di tingkat Ibtidayah selama tujuh tahun mengajar.
Beliau bercerita dengan terharu disaat dia di Magelang saat makan, ada seseorang yg Menghormati Beliau dengan Hormat Komando, ternyata yang menghormati beliau adalah seorang Tentara Pensiunan Kopral yang ternyata adalah Gurunya Pertama mengajarkan Baris Berbaris.
Lalu Beliau langsung berdiri sambil posisi menghormati Gurunya yang ternyata masih mengenal Beliau.
“Sebelum Tangan Guruku itu Turun, Saya Tidak Berani Menurunkan Tangan sebagai Tanda Hormat Saya.” kata Kadisdik Sumut, Asren Nasution Terharu.
Asren Nasution menambahkan, “Sebagai seorang pendidik merupakan pekerjaan yang mulia demi mencerdaskan peserta didik,”
Acara tersebut dihadiri, Kadis Pendidikan Sumut, Tokoh Pendidik, Profesor Zainul Usman Pelly, Profesor DR M Hatta, Ustad Buya Amiruddin, Kepsek SMA/SMK Sesumatera Utara, Kacabdis Wilayah I dan Wilayah II dan Wilayah III, Wilayah IV Siantar, Simalungun Wilayah VII, Tanjungbalai, Rantau Prapat seluruh pegawai Dinas Pendidikan Sumut dan undangan lainnya.
( Marisal R. Purba)
Hal itu di berikan kepada mantan pengajar/ guru yang telah berbakti dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya di Sumatera Utara di Lapangan Parkir Dinas Pendidikan Sumut Jalan Cik Ditiro, Selasa (28/11/23).
Kadisdik Sumut, H. Asren Nasution dalam pidatonya mengatakan, syukuran dan doa ini digelar secara sederhana.
Menurutnya, untuk Memperingati Hari Guru Dinas Pendidikan Sumatera Utara melaksanakan syukuran dan doa secara sederhana saja di pelataran parkir, karena adanya pekerjaan perbaikan.
Disdik Sumut memberikan Cendera Mata Pada Pejuang Pendidikan Pada Peringatan Hari Guru
Semarak Hari Guru ke 78 Dimeriahkan Dengan Berbagai Pakaian Adat dan Perlombaan.
“Kita juga berterima kasih atas kehadiran para Tokoh Pendidik dan juga Tokoh Agama di acara ini, untuk membuktikan bahwa Dinas Pendidikan Sumut sangat menghormati para Tokoh Pendidik tersebut,” ujarnya.
Sebagai tenaga pendidik, kita sudah sepatutnya memberikan cindera mata dan bunga kepada para Tokoh Pendidikan yang telah puluhan tahun mengabdikan dirinya demi kemajuan pendidikan di Sumut.
Asren juga meminta kepada para guru-guru untuk menularkan keilmuannya kepada peserta didik karna guru itu adalah pendidik yang hebat.
“Sudah saatnya ilmu yang diperoleh itu di tularkan kepada peserta didik,” jelas Asren.
Asren juga bercerita tentang pengalaman sebagai seorang pengajar di tingkat Ibtidayah selama tujuh tahun mengajar.
Beliau bercerita dengan terharu disaat dia di Magelang saat makan, ada seseorang yg Menghormati Beliau dengan Hormat Komando, ternyata yang menghormati beliau adalah seorang Tentara Pensiunan Kopral yang ternyata adalah Gurunya Pertama mengajarkan Baris Berbaris.
Lalu Beliau langsung berdiri sambil posisi menghormati Gurunya yang ternyata masih mengenal Beliau.
“Sebelum Tangan Guruku itu Turun, Saya Tidak Berani Menurunkan Tangan sebagai Tanda Hormat Saya.” kata Kadisdik Sumut, Asren Nasution Terharu.
Asren Nasution menambahkan, “Sebagai seorang pendidik merupakan pekerjaan yang mulia demi mencerdaskan peserta didik,”
Acara tersebut dihadiri, Kadis Pendidikan Sumut, Tokoh Pendidik, Profesor Zainul Usman Pelly, Profesor DR M Hatta, Ustad Buya Amiruddin, Kepsek SMA/SMK Sesumatera Utara, Kacabdis Wilayah I dan Wilayah II dan Wilayah III, Wilayah IV Siantar, Simalungun Wilayah VII, Tanjungbalai, Rantau Prapat seluruh pegawai Dinas Pendidikan Sumut dan undangan lainnya.
( Marisal R. Purba)