Beberapa video yang memperlihatkan pengakuan seorang perempuan terkait arisan sosialita di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan viral di media sosial tiktok dan twitter, video tersebut terbagi menjadi 4 part atau 4 bagian
Dalam video tersebut,perempuan tersebut menceritakan terdapat ritual penumbalan manusia (seorang pria muda) dalam arisan sosialita yang digelar.
Diawal cerita video yang diunggah di aplikasi TikTok itu awalnya perempuan tersebut ditawari menjadi MC.
Namun, partner MC harus seorang perempuan.
Di video itu dijelaskan bahwa ia tidak boleh bersama dengan MC pria.
Perempuan itu mengaku awalnya ada Mbak-Mbak yang mesan jasa MC dengan bayaran 8jt /jam untuk 2 MC perjam, lalu penawarannya naik menjadi Rp 10 juta per jam di acara arisan sosialita tersebut.
Lanjut cerita perempuan di video itu kemudian mengatakan nantinya akan ada pria muda alias berondong yang akan dijadikan tumbal (“digantung”)
Customer (Mbak-Mbak) Sipemesan MC mengatakan “Nah si klien aku mulai jelasin rangkaian acaranya. Nanti si berondongnya mulai merangkak dan digantung”. Lalu Si MC menjawab “Hah ini acara apa sih?,” kata perempuan dalam video viral arisan tumbal itu.
“Jadi itu tumbal untuk pesugihan. Pesugihan untuk awet muda, kecantikan, kekayaan, karir dan lain-lain,” tambahnya. (ucap Mbak-Mbak si pemesan MC)
Di video arisan tumbal yang viral tersebut, perempuan itu juga mengunggah tangkapan layar yang percakapannya dengan Mbak-Mbak Sipemesan Jasa MC saat ditawari menjadi MC.
Lanjut si Mbak-Mbak si pemesan jasa MC, bahwa Ritual eksekusi itu dilakukan dengan dua cara yaitu manual dan mesin.
Kemudian perempuan di video tersebut menceritakan sepengetahuannya bahwa para brondong tidak dipaksa ditumbalkan, tetapi mereka telah dibayar ratusan juta sampai miliaran.
“Ini sekte elite karena acaranya juga diadakan di Jakarta Selatan di mana itu tempat rumahnya orang-orang kaya,” ceritanya”
Penuturan si Mbak-Mbak Pemesan jasa MC bahwa acara itu sudah sampai 16 kali diadakan.
Para brondong itu juga diceritakan memang menjadi simpanan dari peserta.
“Kalau udah waktunya, si brondong ini baru dibeli lagi dengan harga yang mahal untuk dijadikan tumbal.”
“Dan, biasanya background si brondong berbeda-beda.”
“Ada uang dipakai bayar utang, orangtuanya kelilit utang atau orangtuanya di kampung sakit,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pengalaman itu benar-benar dialaminya.
TANGGAPAN KAPOLSEK KEBAYARON LAMA
dikutip dari tribunnews.com, Kapolsek Kebayoran Lama mengaku baru mengetahui video viral tersebut.
Namun, ia mengatakan bakal menyelidiki video itu.
“Saya lacak dulu sejauh mana kebenarannya. Lagi ditelusuri. Nanti kita kabari perkembangannya,” kata Donni saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021).
BERIKUT VIDEO NYA