Tanjungbalai : — 4 orang anak dibawah umur diantaranya 1 korban pelecehan yang dilakukan ayah kandung sendiri akhirnya Pemerintah Kota Tanjung Balai memberikan biaya pendidikan dengan memfasilitasi.
Hal tersebut tak terlepas dari hasil mediasi oleh Kepala Kejaksaan Tanjungbalai Asahan Muhammad Amin SH MH kepada Pemko Tanjungbalai.
“Mereka korban pelecehan seksual dari ayah kandung, dan saat ini ayahnya sedang proses persidangan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai, dan ibunya sudah lama bekerja di Malaysia,” kata Muhammad Amin menyampaikan.
Ia mengatakan walaupun sang ayah kandung telah melakukan perbuatan yang melanggar tindak pidana namun dampak dari ini semua ialah masa depan sangat anak terutama dalam dunia pendidikan sangatlah dibutuhkan sebagai modal menjalani kehidupan.
“Kita punya hati nurani mereka juga ingin merasakan kenikmatan belajar sama seperti anak-anak pada umumnya, dan kita ketahui tidak ada yang menanggung kehidupan mereka,” terang Kajari TBA.
Dibalik tugasnya sebagai aparat penegak hukum ternyata kejaksaan juga memiliki hati nurani rasa keperdulian terhadap anak.
“Mereka adalah harapan bangsa,” ucap Muhammad Amin SH MH Jaksa berhati mulia tersebut sambari mengatakan Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 82 ayat 2 undang-undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2016 atas perubahan kedua undang-undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tanjungbalai, Azhar, didampingi Kakan Kemenag, H.Al Ahyu serta Ketua P2TP2A, Agus Salim Hutagalung, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas inisiatif dari kejaksaan yang peduli terhadap masa depan anak-anak tersebut.
“Inisiatif dari Kajari ini sangat kita apresiasi dan kita dukung dari hasil pertemuan tadi kita sepakati, si anak yang paling besar akan kita upayakan untuk bekerja sebagai tenaga honorer di dinas pendidikan. Sementara untuk pendidikan ke-3 adeknya akan difasilitasi oleh Kemenag, berhubung diantara anak-anak tersebut sudah sekolah di salah satu madrasah di Tanjungbalai, “ucap Azhar serta Kakankemenag Tanjungbalai serta Ketua P2TP2A. (disebar.in/SS)